Pesisir Pantai Masih Rawan Konflik Karena Persaingan dan Izin Menangkap Ikan
Bupati Gunungkidul Tandatangani MoU Tiga Daerah Nelayan
Kawasan pesisir Pantai Selatan Kabupaten Gunungkidul dinilai masih rawan terjadinya konflik. Konflik terjadi diantara nelayan, mulai sabotase kapal hingga pembakaran kapal yang dipicu masalah persaingan dan pelanggaran izin menangkap ikan.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul. Pihaknya mencatat sejumlah kasus konflik antar nelayan. Diantaranya pada tahun 2007 lalu, adanya pembakaran kapal nelayan.
Konflik lain terjadi pada tahun 2017 lalu, dimana rumpon milik nelayan disabotase nelayan lain, dengan cara memotong tali pengikat sehingga alat penangkap ikan tersebut hanyut. "Banyak konflik yang terjadi di kalangan nelayan di pesisir selatan, tapi memang tak terekspose. Ini menjadi catatan bagi pemerintah kabupaten (pemkab) Gunungkidul untuk segera menindak lanjuti", ujar Bupati Gunungkidul ini seusai acara penandatanganan MoU antar tiga daerah Pawonsari, Gunungkidul, Wonogiri dan Pacitan.
Konflik ini terjadi karena munculnya persaingan dalam hal penangkapan ikan, sehingga terjadi unsur sabotase antarnelayan. Banyak nelayan yang melanggar batas daerah yang diizinkan untuk menangkap ikan.
Banyak nelayan dari luar daerah tanpa izin. Padahal, izinnya cuma ke pemerintah desa setempat, tapi kenyataannya aturan ini belum ditaati nelayan.
Wilayah rawan konflik ini terjadi di daerah Wonogiri, Pacitan dan Gunungkidul. Nelayan di wilayah tersebut belum memiliki koordinasi yang baik, sehingga rawan menimbulkan potensi konflik.
Untuk mengantisipasinya, perlu ada koordinasi diantara ketiga pemkab di wilayah Gunungsewu. Selain membahas untuk peningkatan hasil di bidang perikanan dan kelautan, masalah konflik antar nelayan yang perlu dibicarakan.
Hal ini perlu dijadikan perhatian bersama, agar tak ada konflik yang terjadi di kemudian hari.
Sejumlah langkah pun ditempuh, misalnya menyusun program magang nelayan antardaerah, kerjasama di bidang kelautan dan perikanan, dan penandatanganan nota kesepakatan antara ketiga daerah bersengketa.
Bupati Gunungkidul mengatakan penandatanganan MoU bidang kelautan dan perikanan ini dibutuhkan untuk bersinergi antar ketiga daerah, sehingga dapat meningkatkan sektor perikanan dan kelautan di tiga daerah. Sebelumnya, juga sudah ada kerjasama di bidang lain, semisal pendidikan, kesehatan hingga pariwisata.
Adapun visi yang akan diupayakan oleh pemerintah kabupaten (pemkab) Gunungkidul yaitu berada di satu kawasan, menjadikan peningkatan kerjasama untuk menyejahterakan masyarakat. (*)