manfaat daun Sisik Naga untuk kesehatan

manfaat daun Sisik Naga alias Duitan alias Duduitan untuk kesehatan


Mengenal Lebih Jauh Khasiat Duitan


Duitan alias duduitan atau sisik naga Drymoglossum piloselloides memang bukan pohon besar berkayu. Sebaliknya, kerabat suplir itu mesti menumpang ke pohon besar sekadar untuk merambat dan bertahan hidup. Toh, jangan tergesa meremehkan si daun mungil itu. Menurut dr Setiawan Dalimartha, dokter-herbalis di Jakarta, sisik naga terbukti secara empiris bersifat antikanker & antitumor. Anggota famili Polypodiaceae itu juga berkhasiat antiradang, antitoksik, peluruh dahak, dan penghenti pendarahan.

BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian yang digunakan adalah daun dan seluruh herba segar atau yang telah dikeringkan.

INDIKASI
Daun digunakan untuk pengobatan :
gondongan (parotitis),
TBC kulit dengan pembesaran kelenjar getah bening (skrofuloderma),
sakit kuning (jaundice),
sukar buang air besar (sembelit), sakit perut,
disentri,
kencing nanah (gonore),
batuk, abses paru-paru, TB paru disertai batuk darah,
perdarahan, seperti luka berdarah, mimisan, berak darah, muntah darah, perdarahan pada perempuan,
rematik,
keputihan (leukore), dan
kanker payudara.

CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, rebus 15-60 g daun, lalu air rebusannya diminum.
Untuk pemakaian luar, Gunakan air rebusan herba segar untuk mencuci kudis, koreng, atau berkumur bagi penderita sariawan dan radang gusi. Cara lain, giling herba segar sampai halus, lalu bubuhkan ke tempat yang sakit pada penyakit-penyakit kulit, seperti kudis, kurap, radang kulit bernanah, radang kuku, atau luka berdarah.

CONTOH PEMAKAIAN

Radang gusi (gingivitis)
Cuci daun sisik naga secukupnya sampai bersih, lalu kunyah. Biarkan kunyahan tersebut cukup lama di bagian gusi yang meradang. Selanjutnya, buang ampasnya. Lakukan 3-4 kali sehari, sampai sembuh.

Rematik jaringan lunak (nonartikuler)
Cuci 15-30 g daun sisik naga segar, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Sakit kuning (jaundice)
Cuci 15-30 g daun sisik naga segar sampai bersih, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai airnya tersisa separonya. Setelah dingin, saring dan air saringannya siap untuk diminum, sehari 3 kali, masing-masing 1/2 gelas.

Sariawan
Cuci 1 genggam daun sisik naga sampai bersih, lalu rebus dalam 2 gelas air sampai mendidih (selama 15 menit). Gunakan air saringannya untuk berkumur selagi hangat.

Menghentikan perdarahan
Cuci 30 g daun sisik naga segar, lalu giling sampai halus. Selanjutnya, peras dan saring, lalu air saringannya diminum. Lakukan 3 kali sehari sampai sembuh.

SISIK NAGA BISA JADI OBAT SARIAWAN

Satu lagi anugerah dari yang maha pencipta bagi umat manusia, Sisik naga yang tersedia dialam menurut penelitian ternyata bisa menjadi obat untuk sariawan. Tentunya ini menjadi alternatif baru dalam mengobati penyakit dengan bahan dasar dari alam atau biasa disebut dengan pengobatan herbal. Untuk selanjutya bisa dilihat diartikel berikut ini.

Jangan sepelekan sariawan. Gangguan ini menimbulkan nyeri sehingga biasa membuat penderitanya enggan makan. Namun, ada cara alami untuk mengatasinya, yakni sisik naga. Tanaman ini juga berkhasiat sebagai antiradang, analgesik, hemostatis, dan antitusif.

Secara umum, sariawan adalah penyakit berupa luka di mulut. Menurut Dr Setiawan Dalimartha, ada beberapa penyakit yang menyebabkan luka pada rongga mulut.

Sariawan gusi (Ginggivostomatitis plaut vincent) adalah salah satu jenis penyakit rongga mulut yang disebabkan kuman Bacillus ficiformis dan Borellia vincenti. Keberadaan kuman ini dapat menyebabkan seluruh gusi meradang. Batas antara gusi dan pipi akan penuh dengan bintik berupa luka kecil sebesar kepala jarum pentul dan secara makroskopik tampak sebagai garis putih.

Sariawan aftosa (Stomatitis aftosa), berupa luka dangkal dengan permukaan berwarna putih. Dimulai dari gelembung yang kemudian pecah meninggalkan suatu luka yang dangkal. Luka ini menimbulkan nyeri hebat meski tak disertai demam.

Penyebab Tak Jelas
Penyebab sariawan tak jelas. Namun, kata Dr Setiawan, beberapa bukti faktor penyebab, antara lain, kurangnya vitamin C dalam darah, trauma, alergi terhadap cabai, nanas, atau gangguan hormonal, semisal sewaktu haid atau stres.

Sariawan menyebabkan rasa nyeri pada mulut dan akan bertambah parah bila daerah sekitarnya tertarik karena pergerakan sewaktu mengunyah makanan. Sariawan memang akan sembuh sendiri dalam waktu kurang dari empat minggu, tetapi cenderung akan berulang. Untuk menghindarinya, disarankan menjauhi faktor penyebab, semisal makanan pencetus alergi.

Ada banyak herbal yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan luka di sekitar mulut itu, salah satunya sisik naga. Sisik naga dalam pengobatan tradisional China sifatnya manis, sedikit pahit, dan dingin. Tanaman ini epifit atau menumpang pada pohon lain, tetapi bukan tergolong tanaman parasit karena dapat membuat makanan sendiri.

Tanaman bernama Latin Drymoglossum piloselloides ini merupakan tanaman Asia tropis. Biasa tumbuh liar di hutan, ladang, dan tempat lainnya pada daerah yang agak lembab, mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut.

Tanaman bernama daerah picisan (Sumatera) dan pakis duwitan (Jawa) ini tumbuh di batang dan dahan pohon. Akar rimpangnya panjang, kecil, merayap, bersisik, panjang 5-22 cm, dan melekat kuat.

Daun yang satu dengan yang lainnya tumbuh dengan jarak pendek. Bertangkai pendek, tebal berdaging, berbentuk jorong atau jorong memanjang, ujung tumpul atau membundar, pangkal runcing, tepi rata, permukaan daun tua gundul dan berambut jarang pada permukaan bawah, serta berwarna hijau sampai kecoklatan. Ukuran daun yang berbentuk bulat sampai jorong hampir sama dengan uang logam picisan sehingga dinamakan picisan.

Mengandung Atsiri
Tanaman bernama China, Bao Shu Lian, ini khasiatnya sebagai antiradang, penghilang nyeri (analgesik), pembersih darah, penghenti perdarahan (hemostatis), memperkuat paru-paru, dan sebagai obat batuk (antitusif). Sisik naga juga mengandung minyak atsiri, sterol atau triterpen, fenol, flavonoid, tanin, dan gula.

Hasil penelitian yang dilakukan L Nuraini Susilowati di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada tahun 1988, ekstrak alkohol daun sisik naga mempunyai aktivitas menghambat pertumbuhan Escherichia coli. Sementara ekstrak alkohol dan ekstrak airnya menghambat pertumbuhan Sreptococcus aerous.

Bagian yang digunakan untuk pengobatan adalah daun dan seluruh herba segar yang telah dikeringkan. Untuk obat minum, rebus 15-60 gram daun, lalu air rebusannya diminum. Untuk pemakaian luar, gunakan air rebusan herba segar buat mencuci kudis, koreng, atau obat kumur bagi yang menderita sariawan atau radang gusi, seperti yang dilakukan Astra.

Cara penggunaan lainnya, giling herba segar hingga halus. Setelah itu bubuhkan ke tempat yang sakit, terutama untuk kudis, kurap, radang kulit bernanah, radang kuku, atau luka berdarah.

Daun tanaman yang diperbanyak dengan spora dan pemisahan akar ini dapat digunakan untuk pengobatan gondong (parotitis), TBC kulit dengan pembesaran kelenjar getah bening (skrofuloderma), sakit kuning (jaundice), sukar buang air besar (sembelit), disentri, kencing nanah, batuk, abses paru-paru disertai batuk darah, mimisan, berak darah, muntah darah, rematik, keputihan (leukore), dan kanker payudara.

Lima resep Bao Shu Lian:

1. Radang gusi (gingivitis)
Bahan: Daun sisik naga segar. Pemakaian: Cuci bahan hingga bersih, lalu kunyah. Biarkan ampas tersebut cukup lama di bagian gusi yang meradang, lalu buang. Lakukan 3-4 kali sehari hingga sembuh.
2. Rematik jaringan lunak (nonartikuler)
Bahan: 15-30 gram daun sisik naga segar. Pemakaian: Cuci bahan, lalu rebus dalam 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring. Ambil airnya. Minum 3 kali sehari, masing-masing setengah gelas.
3. Sakit kuning (jaundice)
Bahan: 15-30 gram daun sisik naga segar. Pemakaian: Cuci bahan, lalu rebus dalam 3 gelas air hingga tersisa separuhnya. Setelah dingin, saring. Ambil airnya. Minum 3 kali sehari masing-masing setengah gelas.
4. Sariawan
Bahan: Segenggam daun sisik naga segar. Pemakaian: Cuci bahan hingga bersih, rebus dalam 2 gelas air hingga mendidih, lalu saring. Gunakan airnya untuk berkumur selagi hangat. 
5. Menghentikan perdarahan

Bahan: 30 gram daun sisik naga segar. Pemakaian: Cuci bahan, lalu giling hingga halus. Setelah diperas, saring. Minum airnya. Lakukan 3 kali sehari hingga sembuh.